watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

MELUAPKAN KERINDUAN KEKASIH

Siang itu di sebuah rumah yang cukup asri,
seorang gadis yang berambut panjang terurai
dengan raut wajah yang manis terlihat sedang
menanti kedatangan seseorang. Tiba-tiba datang
seorang pemuda yang mengenakan kaos biru di
padu dengan jeans warna serupa. Dia berjalan
menuju kerumah gadis yang sedang asyik
duduk di depan rumahnya, si gadis sesekali
mengawasi depan rumahnya kalau-kalau yang
di tunggu sudah datang atau belum.
Dengan senyum yang manis kemudian gadis itu
menyapa sang pemuda yang kelihatan rapi,
harum dan segar siang itu.
“Hallo Mas Agus sayang..” sapanya dengan
panggilan khas yang mesra ke padaku.
“Hallo juga.. Sayang,” balasku pendek.
“Sudah lama yah nunggunya,” lanjutku lagi.
Antara aku dan si gadis memang terlihat mesra
di setiap kesempatan apa aja. Baik itu melalui
panggilan ataupun sikap terhadap masing-
masing. Seperti halnya siang itu, yang kebetulan
keadaan di rumah sang gadis nampaknya
sedang sepi, dia bilang ortunya lagi ke rumah
saudaranya yang pulangnya nanti sore.
Dengan masih menyimpan rasa rindu yang
tertahan, aku memeluk gadis pujaanku dengan
mesra, sambil membisikan kata.
“Adiet kangen banget nih sayang,” bisikku di
telinga nya sambil mencumbu daun telinganya.
“aku juga kangen Mas sayang..” jawabnya pelan.
Kemudian kita terlibat perbincangan sesaat, yang
selanjutnya aku merengkuh bahu si gadis dan
mengajaknya masuk ke dalam ruangan tamu. Di
sofa kita duduk sangat dekat sekali, sampai-
sampai kita bisa merasakan hembusan nafas
masing-masing, saat kita bertatapan wajah.
“Kamu cantik sekali siang ini sayang..” kataku
lembut.
Sembari tanganku meremas kedua tangannya
dan kemudian aku lanjutkan untuk menarik
tubuhnya lebih rapat. Si gadis tak menjawab
hanya tersipu raut wajahnya, yang di
ekspresikan dengan memelukku erat. Tanganku
kemudian memegang kedua pipinya dan tak
lama bibirku sudah mengulum bibirnya yang
terbuka sedikit dan bentuknya yang ranum,
sembari dia memejamkan kedua bola matanya.
Lidahku bermain di rongga mulutnya untuk
memberikan perasaan yang membuat nya
mendesah sesaat setelahnya. Di balik
punggungnya jemari tanganku dengan lembut
masuk ke dalam kaos warna putihnya dan
mencoba membuka kaitan bra dari belakang
punggungnya. Dengan dua kali gerakan,
terbukalah kaitan bra hitamnya yang berukuran
36b itu.
Jemari tanganku langsung mengelus tepian
payudaranya yang begitu kenyal dan
menggairahkan itu. Dan tak lama setelah itu
jariku sudah memilin putingnya yang mulai
keras, yang nampaknya dia mulai menikmati
dan sudah terangsang diiringi dengan
desahannya yang sensual.
“Ohh.. Mas sayang..” desahnya lembut.
Sambil memilin, bibirku tak lepas dari bibirnya
dan menyeruak lebih ke dalam yang sesekali
mulutku menghisap lidahnya keluar masuk.
Selanjutnya dengan gerakan pelan aku
membuka kaos putihnya dan langsung mulutku
menelusuri payudaranya dan berakhir di
putingnya yang menonjol kecil. Aku
menjulurkan lidahku tepat di ujung
payudaranya, yang membuat dia menggelinjang
dan mendesah kembali.
“Ohh.. Mas sayang.. Enak sekali.”
Sesaat aku menghentikan cumbuanku
kepadanya dan memegang kedua pipinya
kembali sambil membisikkan kata.
“Sayang.. Payudara kamu sungguh indah
bentukya,” bisikku lirih di telinganya.
Sang gadis hanya mengulum senyumnya yang
manis sembari kembali memelukku mesra.
Dengan mesra aku mengajak si gadis berjalan ke
arah kamarnya yang lumayan besar dan bersih.
Layaknya kamar seorang gadis yang tertata rapi
dan aroma segar wangi bunga-bunga yang ada
ditaman depan kamarnya terhirup olehku saat
memasukinya.
Tak berselang lama kemudian, aku mengangkat
tubuh sexy sang gadis dan meletakkannya di
atas meja belajar yang ada di kamarnya. Sang
gadis masih mengenakan celana jeansnya,
kecuali bagian atasnya yang sudah terbuka saat
kita berasyik masyuk di ruang tamu. Perlahan
aku memeluk tubuh sang gadis kembali, yang
aku lanjutkan dengan menjelajahi leher
jenjangnya dengan lembut.
Bibirku mencumbui setiap senti permukaan
kulitnya dan berpindah sesaat ketika lidahku
mencapai belakang telinganya dan membuat
tubuh sang gadis kembali bergetar pelan.
Desahan dan getaran tubuhnya menandakan
kalau sang gadis sudah sangat terangsang oleh
setiap cumbuanku. Tanganku tak tinggal diam
sementara bibirku mencumbui setiap titik sensitif
yang ada di tubuh sang gadis. Jemariku mulai
mengarah kebawah menuju celana jeans nya
dan tanpa kesulitan aku menurunkan resliting
celananya yang nampak olehku pinggiran celana
dalam warna hitamnya yang sexy.
Kemudian aku melemparkan celana jeansnya ke
lantai dan seketika tanganku dengan lembut
merengkuh bongkahan pantatnya yang padat
berisi. Aku mengelus kedua bongkahannya pelan
dan sesekali jariku menyelip di antara tepian
celana dalamnya yag membuat bibirnya kembali
bergetar mendesah lirih.
“Oh.. Mas sayang..” desahnya parau.
Bibirku yang sejak tadi bermain di atas,
kemudian berpindah setelah aku merasakan
cukup untuk merangsangnya di bagian itu.
Lidahku menjulur lembut ketika mencapai
permukaan kulit perutnya yang berakhir di
pusarnya dan bermain sejenak yang
mengakibatkan tubuhnya menggelinjang
kedepan.
“Ssshh..” desisnya lirih.
Perlahan kemudian aku mulai menurunkan
celana dalamnya dan aku membiarkan
menggantung di lututnya yang sexy. Kembali
aku melanjutkan cumbuan yang mengarah ke
tepian pangkal pahanya dengan lembut dan
sesekali aku mendengar sang gadis mendesah
lagi. Aku mencium aroma khas setelah lidahku
mencapai bukitnya yang berbulu hitam dan lebat
sekali, namun cukup terawat terlihat olehku
sekilas dari bentuk bulu vaginanya yang
menyerupai garis segitiga.
Dan tak lama lidahku sudah menjilati bibir luar
vagina-nya dengan memutar ujung lidahku
lembut. Kemudian aku lanjutkan dengan
menjulurkan lebih ke dalam lagi untuk mencapai
bibir dalamnya yang sudah sangat basah oleh
lendir kenikmatan yang di keluarkan dari lubang
vaginanya. Tubuh sang gadis mengelinjang
perlahan bersamaan dengan tersentuhnya
benjolan kecil di atas vagina miliknya oleh ujung
lidahku.
“Ohh.. Mas sayang” jeritnya tertahan.
“Aku nggak kuat Mas..” tambahnya lirih.
Yang aku lanjutkan dengan menghentikan
tindakanku sesaat. Aku menurunkan tubuh sang
gadis dari atas meja, kemudian aku berdiri tepat
di hadapanya yang sudah berjongkok sambil
menatap penisku yang sudah berdiri tegang
sekali.
Dengan gerakan lincah bibir sang gadis langsung
mengulum kepala penisku dengan lembut dan
memutar lidahnya di dalam mulutnya yang
mungil dan memilin kepala penisku yang
mengkilat. Tubuhku bergetar hebat ketika
menerima semua gerakan erotis mulai dari
jemari tangannya yang lembut mengelus batang
penisku serta bibir dan lidahnya yang lincah
menelusuri buah zakarku.
“Ohh.. Sayang” desahku pelan.
Rambutnya yang hitam panjang ku remas
sebagai expresi dari kenikmatan yang mengalir di
sekujur tubuhku. Setelah beberapa saat sang
gadis menjelajahi organ sensitifku, aku
merengkuh bahunya serta memintanya berdiri
dan kembali aku mendudukkan pantatnya yang
padat berisi di tepian meja sementara salah satu
kaki jenjangnya menjuntai ke lantai.
Dengan gerakan lembut aku mengangkat paha
kirinya dan bertumpu pada lenganku, di saat
selanjutnya tangan kiriku memegang batang
penisku yang sudah sangat tegang sekali
menahan rangsangan yang menggelora dan
mengarahkannya tepat di bibir vaginanya yang
sudah basah oleh lendir birahi. Pada saat
bersamaan ujung telunjukku juga mengelus
belahan antara anus dan bibir bawah
vaginyanya.
“Oh.. Mas sayang.. Please.. Aku enggak kuat”
jeritnya lirih.
Aku masih belum merespon atas jeritan lirihnya,
sebaliknya aku menundukkan kepala untuk
kembali menjilati kedua payudaranya bergantian
dan berakhir di puting payudara yang sebelah
kiri. Gerakanku membuatnya menggelinjang dan
semakin keras desahannya terdengar.
“Ohh.. Mas sayang.. Sekarang yah” pintanya
lirih, dengan mata yang sayup penuh nafsu.
Perlahan aku mengarahkan batang penisku tepat
di belahan vaginanya dan mendorongnya
lembut.
“Slepp..” irama yang di timbulkan ketika penisku
sudah menyeruak bibir vaginanya.
Kembali bibir sang gadis mengeluarkan desahan
sexynya.
“Hekk.. Mmm..” gumamnya lirih.
Setengah dari batang penisku sudah masuk ke
dalam vaginanya, yang aku padukan dengan
gerakan bibirku mengulum bibirnya yang ranum
serta memilin dan memutar ujung lidahnya
lembut. Untuk menambah kenikmatan buat
dirinya, aku mulai memajukan sedikit demi
sedikit sisa batang penisku ke rongga vaginanya
yang paling dalam dan aku mengarahkan ujung
penisku menyentuh G-spotnya. Mulut sang
gadis menggumam lirih karena mulutku juga
masih mengulum bibirnya.
“Mmm.. Mmm” gumamnya.
Sambil menahan nikmat, tangan sang gadis
menyentuh buah zakarku dan memijitnya
lembut yang membuat tubuhku ikut
mengelinjang menahan kenikmatan yang sama.
Pinggulku membuat gerakan maju mundur
untuk kesekian kalinya dan sepertinya sang gadis
akan mendapatkan orgasme pertamanya
ditandai dengan gerakan tangannya yang
merengkuh bahuku erat dan menggigit bibir
bawahnya lirih.
“Ohh.. Mas sayangg..” jeritnya bergetar.
Bersamaan dengan aliran hangat yang kurasakan
di dalam, rongga vaginanya menjepit erat
batang penisku. Tangannya merengkuh
bongkahan pantatku serta menariknya lebih erat
lagi. Tak lama berselang sang gadis kemudian
tersenyum manis dan mengecup bibirku
kembali sambil mengucapkan kata.
“Thanks yah.. Mas sayang”ucapnya mesra.
Aku membalasnya dengan memberikan
senyum dan mengatakan.
“Aku bahagia.. kalau sayang bisa menikmati
semua ini” ucapku kemudian.
Hanya beberapa saat setelah sang gadis
mendapatkan orgasmenya, aku membalikkan
tubuhnya membelakangiku sembari kedua
tanganya berpegang pada pingiran meja.
Dengan pelan kutarik pinggangnya sambil
memintanya menunduk, maka nampaklah di
depanku bongkahan pantatnya yang sexy
dengan belahan vaginanya yang
menggairahkan.
Perlahan aku memajukan tubuhku sambil
memegang batang penisku dan
mengarahkannya tepat di bibir vaginanya,
sementara kaki kananku mengeser kaki
kanannya untuk membuka pahanya sedikit
melebar. Dengan gerakan mantap penisku
menyeruak sedikit demi sedikit membelah
vaginanya lembut.
“Slepp..” masuklah setengah batang penisku ke
dalam rongga vaginanya.
“Sss..” sang gadis mendesah menerima desakan
penisku.
Tanganku perlahan meremas payudaranya dari
belakang mulai dari yang sebelah kiri dan
dilanjutkan dengan yang sebelah kanan secara
bergantian. Sementara pinggulku memulai
gerakan maju mundur untuk kembali
menyeruak rongga vaginanya lebih dalam.
Posisi ini menimbulkan sensasi tersendiri dimana
seluruh batang penisku dapat menyentuh G-
spotnya, sementara tanganku dengan bebas
menjelajahi seluruh organ sensitifnya mulai dari
kedua payudara berikut putingnya dan belahan
anus dan bagian tubuh lainnya.
“Ohh.. Mas sayang” desahnya.
Ketika ujung jemariku menyentuh lubang
anusnya sambil aku berkonsentrasi memaju
mundurkan penisku. Setelah cukup beberapa
saat aku menggerakan pinggulku memompa
belahan vaginanya. Dengan gerakan lembut aku
menarik wajahnya mendekat, masih dalam
posisi membelakangiku aku mengulum bibirnya
dan meremas kedua payudaranya lembut.
“Sayang aku mau keluar nih,” bisiku lirih.
“Ohh.. Mas sayang aku juga mau” sahutnya
pelan.
Aku mempercepat gerakanku memompa
vaginanya dari belakang tanpa melepas
ciumanku di bibirnya dan remasan ku di kedua
payudaranya. Pada saat terakhir aku
mencengkeram kedua pinggulnya erat dan
memajukan penisku lebih dalam.
“Creett.. Ohh.. Sayang,” jeritku kemudian.
Menyemburlah spermaku yang cukup banyak ke
dalam rongga vaginanya dan beberapa tetes
meleleh keluar mengalir di kedua pahanya. Untuk
beberapa saat aku mendiamkan kejadian ini
sampai akhirnya penisku mengecil dengan
sendirinya di dalam vaginanya yang telah
memberikan kenikmatan yang tak bisa aku
ungkapkan.
Demikianlah rasa rinduku terhadap kekasihku
setelah beberapa lamanya tidak saling bertemu.


Adult | GO HOME | Exit
1/682
U-ON

inc Powered by Xtgem.com